Pernikahan adalah panggilan yang indah
dan menakjubkan. Kita tak hanya menikahi raga, melainkan juga jiwa. Kita
bersatu untuk terus menjadi satu. Spiritual, emosional, kesehatan, dan ujian
kehidupan.
Bersamaku, kau tidak perlu berharta
melimpah-ruah. Cukup lakukan hal yang bermanfaat untuk orang lain dengan cara
yang kau suka. Karena kaya bagiku bukan terletak pada limpahan harta, tapi rasa
syukur hingga kita mampu berbagi pada sesama.
Siapa yang akan jatuh cinta lebih dulu?
itu tidak penting bagiku. Siapa yang akan bertahan sebagai pendamping yang
setia? Kuharap kita berdua memberi hal serupa : Setia sampai ke surga. :)
Masalah finansial adalah perkara yang
akan selalu naik turun dalam bahtera ini. Akan kupastikan sabuk pengaman
komitmenku padamu terikat kencang. Kita akan meluncur, berhenti, lalu melaju
lebih cepat lagi. Proses ini tidak akan mudah, tapi kita berdua akan terus
berpegangan erat untuk saling menguatkan, bukan?
Mungkin kita akan saling bosan di usia pernikahan
40, 30 tahun, atau kurang dari itu. Kau akan melihatku setiap hari, dan aku
akan memandangi wajahmu dari pagi ke pagi lagi. Ketika rasa itu muncul, kita
akan terbuka untuk mencari solusi bersama. Kita akan menemukan lagi ALASAN kita
saling mencintai : tentu saja Keridhoan
Illahi.
Kau suka bola? Aku suka motoGP. Kau
suka teh ? aku lebih menyukai kopi. Kau suka pedas? kita sama! Kita akan saling
menganal dan menghapal kebiasaan, kita akan menyatukan segenap perbedaan, dan
menyelami kesamaan. Jika kau panas dan aku adalah dingin, maka bersatunya kita
untuk menciptakan kehangatan. :D
Kita bukanlah pasangan Rangga dan
Cinta, atau Ust.Salim dan Isterinya. Untuk menjadi seksi, kau tak usah
capek-capek gym dan diet OCD. Untuk menjadi romantis kau tak harus menyediakan
bunga dan puisi setiap hari. Sebab seksi dan puitisnya dirimu, ketika kudapati kamu sedang serius membaca buku. :*
Masalalu adalah bagian dari diri kita.
Akan kuceritakan apa yang ingin kau tahu, dan kisahkah aku tentang masa lalumu.
Kemudian kita timba hikmah yang mungkin belum terpetik dengan benar, menjadikannya
bekal perjalanan panjang menemui masa depan kita yang bahagia. Karena masa lalu adalah hal paling jauh untuk dijangkau, sedang hari ini
dan masa depan adalah milik dan mimpi kita.
Aku akan kritis terhadapmu, dan kau
juga akan banyak mengomentari diriku. Kita akan saling memperbaiki, bukan
melukai. Kita akan sering mengingatkan, bukan menuntut berlebihan.
Semoga apa adanya Aku melengkapi dirimu, dan bagaimanapun kamu sudah menggenapi diriku. Sesederhana itu inginku. :)
***
Dibuat awal 2015, dan siapa sangka secara keseluruhan apa yang Momma tulis sangat sesuai dengan apa yang Momma rasa saat ini, 43 hari kami saling melengkapi.
Kau tau, Yas? Bahagia sekali rasanya :)))))
- Cilegon, 28 Juni 2016.