Maka
Selayaknya sebelum senja merajai hari, aku akan menutup semua pintu.. dan kubiarkan
semua yang mengusikku menguap oleh cahaya matahari yang hampir habis…Maka
apapun tentangmu.. tidak akan kusisakan.. apapun… demi menghindari sebuah dosa.
Tidak ada yang salah karena cinta adalah fitrah
Namun semua yang terjadi membuatku kecewa pada diri
ini.. atau… padamu.
Bagaimana mungkin kau biarkan tiap-tiap kalimatmu
menjadi magic bagiku? Bagaimana mungkin kau rubah pndanganku terhadap pribadimu
menjadi lebih indah? Bagaimana mungkin kau biarkan hati ini bersemi ketika membaca
sepotong nasihatmu? Demi Tuhan bukan rayuan yang kau tulis, atau kalimat gombal
yang kau sertakan.. Tapi karena betapa rapuhnya hati ini hingga membuatnya bergetar.
Aku lupa memagarinya hingga membuatnya lengah, dan aku lupa bahwa kau begitu
jauh dan sulit untuk kugapai..
Tapi rasa ini terlanjur menembus kalbu.. kau pikir
aku tak mencoba membentenginya? Membuat rasa itu tidak berlama-lama di hatiku?
Ketahuilah bahwa aku telah sering mencai-cari
kealpaan ditiap kalimatmu, atau di kehidupan yang kau jalani. Dan aku telah
berulang kali mencari dimana letak cacat tingkah lakumu.
Hingga aku menyerah…….
Nyatanya setiap mendengar sosok pribadi milik orang
lain, maka bertambah kagumlah aku padamu.. lalu apa yang harus aku perbuat
selain doa? Dan mengharap semua menjadi indah jika keinginanku sejalan dengan
takdir-Nya.. agar rasa ini menjadi halal buatku. Bukankah mudah bagi Allah
mengubah siang menjadi malam? Atau membelah laut merah hingga menenggelamkan
fir’aun? Bukankah mudah bagi Allah menurunkan hujan di tanah gersang?
Namun yang terjadi membuatku tertegun.. hingga
kusadari bahwa hidup sepertinya tak semudah yang diinginkan. Mungkin Allah
telah memiliki jalan lain untuk diriku… atau dirimu….Bahwa Dia telah menetapkan
orang lain untuk memilikimu, yang pasti akan kau cintai sepenuh jiwa..
Tidak mudah memang untuk merelakan hati ini
tergores, namun syukurlah masih iman yang menggenggam hati ini. Kuyakini, bahwa
jalan yang terbaik adalah jalan milik-Nya.. dan cinta yang hakiki adalah milik
Yang Maha Mencintai.. maka tak sepantasnyalah jika aku goyah..
Sebelum kau terikat oleh ikatan halal dengannya,
dan sebelum cinta ini menjadi haram, kuikhlaskan semua terkikis oleh angin
kencang kenyataan.. berbahagialah wahai yang kukagumi.. sesungguhnya aku akan
senang pabila ibadahmu diberkahi Allah… dan di dalamnya bahagia menyertaimu..
Dan, sampai kutulis untaian ini, masih bersusah
payahlah aku untuk mengakhirinya.. tapi ketahuilah, jika aku mencintaimu, itu
karena besarnya cintamu pada Tuhanku..
_Akhir 2009
Terinspirasi dari kisah seorang teman
Terinspirasi dari kisah seorang teman
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih untuk komentarnya ^_^