11 Juni 2012

Hujan dan Perasaan Bahagia

#Eh
Ujan lagi :)
Sore tadi,
sekitaran pukul 5 lebih 11 menit.
Aku berniat mengambil handuk yang ku jemur di atas.
Kalo belum tau, rumah kontrakan kami berlantai 2.
Eh, langit sore rupanya mendung.
Kelabu sekali.
Ronanya ndak nampak.
Kuperhatikan, sore ini meski mendung, ternyata indah juga.
Rumah-rumah tetangga nampak sepi.
Anak-anak komplek tumben sekali ndak bermain bola.
Lapangannya kosong. Cuma hamparan rumput yang menunduk.
Aku diam saja disana.
Aku lupa dengan niat yang membawaku ke atas (lantai 2).
Ntah, mendung saat itu menyeretku pada beberapa ingatan.
Aku terhanyut.
*Tes*
Ah, gerimis.
Aku suka gerimis.
Romantis. #hhaha
Aku ndak beranjak.
Pagar pembatas balkon lebih menarik perhatianku.
Pagarnya berupa besi-besi yang berjejer horizontal.
Aku menaikkan kedua kaki di atas besi yang melintang paling bawah.
Lalu, kedua tangan menggenggam erat besi yang melintang paling atas.
Wajahku menengadah langit kelabu.
Kuhirup banyak-banyak udara yang basah.
Sambil menatap langit lekat-lekat.
Nyaman sekali..
*Tes.. Tes..*
Hujan.
Kacamataku jadi buram terkena tetesan hujan.
haha.. Biar saja.
Hujan, selalu membuatku merenung.
Ndak pernah membuatku merasa bosan.
Sama seperti Pantai.
Jika ombaknya selalu berbeda disetiap gulungan.
Maka  tetesan hujan akan selalu berbeda disetiap kesempatan.
Dalam hati, aku berteriak: "Hujan, ayoo bersemangatlaah!"
Haha lalu aku tertawa-tawa.
Ah, Aku ingin hujan-hujanan saja.
Terserah.
Aku akan melakukan sesuatu yang mau kulakukan.
Tak ada yang bisa menghalangi selain Tuhan.
Kenapa tidak? Aku senang :)
Anggap saja mengalahkan rekorku,
Terakhir, sengaja dikuyupi air langit dengan perasaan bahagia saat umurku 19.
Berarti, sudah lebih dari 2 tahun, bukan?
:D
Kemudian, tiga temanku muncul dari belakang.
Mereka tertawa, geleng-geleng kepala, lalu pergi dengan bahu yang mengangkat keheranan.
Ada juga yang bergabung denganku.
Menikmati hujan dengan perasaaan bahagia.
Bedanya, dia tidak basah. Rupanya takut sakit.
Lusa kami UAS.
Aku tau.
Tapi tak peduli. hhaha
Setengah jam lebih.
Aku kedinginan.
Bibirku membiru.
Kuku pun memucat.
Kulit di jariku berkerut-kerut.
Sepertinya cukup dulu. Akan kuulangi jika aku ingin, nanti.
Okay, aku akan turun.
Jangan lupa ambil handuk :)
Mandi, lalu minum obat utk pencegahan.
Ingat, lusa Ujian ^_^


A. Larasati
Kost-an Teteh Eka, 11 Juni 2012
11.59 pm