20 September 2014

Sagitarius 3 : Novitha CN



“C” Untuk Coiman, dan “N” untuk Naenggolan.Tapi gw cukup panggil Novitha CN aja. Gak perlu embel-embel yang lain. Paling gak ituyang dulu saya yakini selama bertahun-tahun mengenalnya. Sebelum Naruto datang dan mengungkap segalanya. Nyatanya huruf Cdisana bukan untuk Coiman (nama ayahnya), tapi C untuk Christina.            
U know what? Saat tau kebenarannya, saya kecewa dan sangat merasa dibohongi.

 “Yang pernah bilang C untuk Coiman, siapa Nggun?” tanyanya songong.

Oke well, Gw ngaku, gw memang nebak. Tapi selama ini lo gak pernah meluruskan kesalahan gw, mbak.”. Sungutku

Terserah. Gw sih enjoy,Coiman bagus juga disandingkan di nama gw. hahaha”  Dan, jangan tanya kenapa, ternyata buatnya bukan hal yang sungguh menyenangkan ‘Christina’ berada di  tengah-tengah namanya.

 “Lo sih enak2 aja. Tapi gw? Lo ga pernah mikirin gimana perasaan gw! Gw merasa bodoh mb, selama 4 taun salah tentang nama lo, padahal kita nyaris selalu sama-sama. Bayangkan saat gw menuliskan nama lo di absen, di kertas handout, di alay friendlist *hehe…nyummon di status, mensyen di twit… otak gw selalu mendefinisikan C disana adalah Coiman, mbak, Coimaaaan. Ah Tuhaaan, ambil saja akuu! ambil saja akuuuuuuu!”
Gak usah lebay!” *nyambit ekstrak kulit manggis*

( (Itu percakapan diatas ndak benar-benar terjadi. Soalnya kulit manggis dulu belum ada ekstraknya. Muehehehe ) )

Lanjut ya.

Novitha ini anak gaul Medan, gaul banget sampai dia merasa harus merubah nama panggilannya. Ntahlah,apa maksudnya dengan panggilan “Nupe” dari “Novita”. Tapi dia merasa nyaman dipanggil dengan Nupe di sebelah kanan panggilan penghormatan Kakak. Kecuali saya yang bersikeras panggil dia Mbak, terserah, saya orang jawa! *loh

Mbak Nupe pindah ke Lampung bersama keluarganya 6 tahun silam. Pertama masuk kuliah, kata Erlin dia mirip artis cantik Shella Marsha. Tapi saya ndak percaya. Pasti itu pencitraan. Dan benar saja, coba lihat sekarang mb Nupe mirip siapa? Ya mirip banget sama nyokapnya! *kriiiiik kriiiik garing*. Awa-awal masuk asrama, sebenarnya dia bukan berasal dari kamar kami, kalo ndak salah dulu dia kamar No. 5. Dengan alasan yang ndak begitu jelas, di tahun kedua atau ketiga  di asrama, lupa, mb Nupe melakukan  PDKT terhadap kami, tentunya dengan cara berkonspirasi dengan sedikitnya 2 anggota internal selama beberapa minggu, maka berhasillah dia masuk ke dalam komunitas gahol kami. Dan, dengan alasan yang ndak jelasjuga, kami menyambutnya dengan hangat. Tanpa penyelidikan, tanpa interogasi. Padahalkan siapa yang tau, jangan-jangan dia mata-mata yang berasal dari tim suksesc apres lain? *eh *kok? *apaini? Ah terserah. Tapi lihat, betapa welcomenya kami dulu :’>. *benerinkacamatayangmelorot*

Mb Nupe lahir pada 21November 1988. Tiap habis 3 hari aku ultah, dia ultah. Dan dia paling semangat ngajakin tuker kado ala ala gitu. Ih mb, tuker kado kan jaman gw BBQ dulu. Etapi gapapa c. Kan lucu gitu jadinyaaa. (Nupe: Nggak ah, biasa aja.) *grrr

Mb Nupe orangnya meledak-ledak. Terkadang karena hal-hal yang ndak disangka, dia suka bête sekali, atau suka girang sekali. Ada kalanya seperti kebanyakan orang Medan,-maaf tidak bermaksud mengeneralisir- , intonasi bicaranya suka kurang pelan.Tapi so far, saya masih menganggapnya wajar. Mb Nupe seperti juga kebanyakan anak gaul, adalah yang paling update teknologi di antara kami. Selain menjadi rujukan pertama lagu apa yang lagi ngehits saat itu, dia juga seringkali jadi penyiargosip-gosip terbaru di kalangan artis dari lokal sampai internasional, meski gapernah kami minta. Haha. Sangat aktif di medsos terutama instagram, dan pergaulannya cukup meluas.

Satu-satunya yang paling bikin iri mb Nupe adalah ketika melihat saya bertambah berat badan, gatau deh, pokoknya dia ga pernah rela kalau berat badan saya lebih darinya. Salah sendiri dia kalau makan sedikit-sedikit, mana ndak suka sayur pulak. Belum lagi kalau pas makan sering saya rusuhin. Haha. Kalau dia lagi makan dan saya ndak sengaja lewat, hampir pasti saya mendekat, kemudian :  Aaaaa’ mb, Aaaa’, sambil buka mulut lebar-lebar. Dan dia selalu refleks memberikan satu suapannya, suapan pakai tangan. Membuat saya selalu ingat suapan mamah di rumah meski, sorry to say, sentuhan jari-jarinya terasa lebih kurus, ckakak. Sama halnya kalau Mb Nup selesai menyeduh kopi instan, saya sering  ikut bantu menghabiskan. Iseng ngabisin cocholate ball yang sengaja dittaburin diatas kopinya. Kalau sudah begitu, semua penghuni kost diabsen satu-satu dipaksa mengaku. Dan esoknya akan ada lebih banyak coklat yang ditaburi di atas kopinya :), yang kayak gini ni yang bikin sayang sama mb Nup. I miss u mbak, I miss u ntek-ntek an. =)))))

Kadang-kadang saya suka heran sendiri dengan  seperti apa kami berteman. Kami, saya dan mb Nup, ndak selalu memposisikan dia sebagai pihak yang lebih “tua”, meski sesekali saya suka manja-manja padanya. Tapi sependek ingatan saya, dialah yang lebih intens curhat tentang masalah-masalahnya daripada saya yang bercurhat. Padahal saran yang kerap saya berikan ndak selalu dengan cara yang tepat. Saya menyadari hal ini, apalagi dengan anggapan saya sudah mengenal mb Nupe cukup lama, seringkali saya menyampaikan nasihat dengan blak-blakan, tanpa basa-basi dan intro yang panjang lebar. Dari nasihat paling kalem sampai paling ‘dalem’. Mungkin di beberapa kesempatan kata-kata saya pernah  #jleb banget buatnya, dan itu yang saya sesali sekarang. Saat ndak lagi mudah bersua dengannya sekedar saling canda dan tertawa bersama untuk mencairkan suasana.

Nah, kemarin, ng... beberapa hari lalu saya tiba-tiba ingat beberapa orang yang dulu kami sering melakukan obrolan stategis. *gayak, kemudian terbersitlah keinginan untuk update twit. Bunyinya begini :

“kemudian inget orang-orang yang udah lama ndak ngobrol bareng, mereka masih sama kayak dulu gak yah”

Selang beberapa menit ada notif masuk. Seseorang mereplay. Mb Nupe.

Kalo gua sih masih, lo yang beda...”

Beuh, itu jleb moment banget dalam seharian itu. Saya ndak menyangka mb Nup yang bakalan meReplay, apalagi dengan kalimat yang untuk saya cukup menohok. Iyakah saya sudahberbeda?

Kemudian saya merefleksi diri, yap, belakangan kami memang cukup menjarak. Ntahlah mungkin saya yang menjarak. Jarak yang satuannya bukan meter, tapi hati yang menjarak. Intensitas bertemu memang sudah jauh berkurang, hampir jarang,  japri pun ndak pernah lagi. Ntahlah, apa sebab. Seseorang pernah bilang: “Manusia itu sewajarnya selalu berubah, bergerak.” Dan mungkin ini yang sedang kami alami. Memang ndak terasa, waktu satu tahun sembilan bulan telah membuat banyak perubahan, dan saya merasa mustahil untuk kembali seperti dulu lagi, karena banyak alasan prinsipil, yang ndak harus saya jabarkan disini.
Aisshh, kok jadi serius gini si. :D


Mb, gw mungkin memang berubah, dan meski perubahan ini selalu berusaha gw arahkan supaya lebih baik,ndak berarti semua yang udah kita lalui adalah hal yang buruk. Umur kita udah bertambah banyak mb, tentunya ndak perlu ada hal remeh-temeh yang kita beratkan, kecuali hikmah yang bertumpuk selagi kita dengan sabar mau meraupnya. Mb, masing-masing kita sekarang sedang meneruskan hidup yang ntah perjalanannya macam apa. Semoga segala yang sempatkita timba bersama dulu, sedikit banyak bisa menjadi bekal dalam menaklukan tantangan hidup esok hari. Sayang, kenangan hanya mampu dipelihara, tapi ndak pernah mampu dihidupkan. Tapi percayalah, momen-momen kebersamaan kita yang banyak konyolnya itu *haha* akan gw jaga baik-baik. Ndak ada tempat terbaik menyimpan kenangan kecuali hati, dan disana lah gw menyimpan semua tentang kita.

Gw sayang elo.

*kemudian nangis-nangis haru sambil meluk bantal*

(':

_Dari gw yang selalu unyuk : Ndun Muth Nged_


Nb: catatan ini cuma salah satu dari 15 catatan ttg sosok teman-teman terdekat saya sewaktu kuliah, dibuat dari jaman ntah kapan tapi khusus Novitha CN baru bisa saya selesaikan hariini. Catatan ini sengaja ndak saya mensyen ke ybs. Biarlah Allah yang menggerakkan hatinya buat kepoin wall saya. Hha, biar kayak di film-film yang terduga, trus dia buru-buru bbm bilang miss u too sambil membubuhkan emot peluk cium. :))

Sumber foto : Hasil bongkar semena-mena galeri "Instagram Photos"nya.