6 Maret 2013

Untuk Langit

ni tentang Langit. Yang tak pernah bosan menaungi tiap-tiap episode hidup manusia. Langit menatap dan mengamati, ia mengerti dan menenangkan. Langit diam dan menerima: cahaya Matahari, kelabu  Awan, temaram Bintang. Namun langit selalu menghadiahi Hujan… 

Aku berbohong jika kubilang kalo aku mulai mengagumimu sejak menyelami surah Al-Mulk. Kau memang bagian dari kerajaanNYA, tapi menyadari kau istimewa, caraku lebih sederhana dari itu. Masih butuh waktu yang lumayan lama untuk menemukan kemegahanmu pada ayat-ayat itu. Nanti akan sedikit kujabarkan. Sekarang, aku mau bercerita tentang bagaimana semuanya bermula. Dengarkan ya, langit. :)

Beberapa tahun lalu, sepulang kuliah di hari yang terik. Moodku memang sedang kurang bagus. Matakuliah yang aku kurang sreg kepadaya, juga beberapa momen menyebalkan yang bukanlah kebetulan terjadi di hari yang sama, telah menginjak habis moodku. Terserahlah, aku mau pulang saja!

Aku tau kau memayungiku saat itu, memayungi dengan sinar yang membuatku kegerahan. Aku masih berdiri di parkiran ketika makin lama kepalaku semakin panas kau buat. Mondar-mandir meneliti barisan motor yang semuanya sama di mataku. Kau menghujaniku dengan terik yang keterlaluan, sedangkan apa yang kucari tak kunjung ketemu. Ya, aku lupa dimana memarkir motor. T,T

Dongkol sekali rasanya. Kesana-kesini pandanganku menyapu saentero area parkir. Ingin kuluapkan saja kekesalanku, tapi ntah pada apa. Aku mulai tidak sabaran, aku berhenti, berdiri di tempat, kemudian menarik napas dalam-dalam. Haduuuh kamu tuh ya, kamu pasti tau aku kepanasan, kan? Ingin sekali menengadah dan protes padamu, “Hoi langit! awannya bisa geser dikit gak? mataharinya tuh, melotot terus dari tadi.” Yaha, matahari itu, tau kan, seperti sengaja memanas-manasiku. Pingin deh aku sewot kepadamu. Memasang muka bete dan gantian melototi matahari itu. Menantangnya. “Menantang Matahari” :D

Aku songong sekali, ya? Itu aku, yang setiap kali songong, selalu langsung menyesal. Seperti saat itu, sedetik setelah aku benar-benar menengadahmu, wajah bete ini tiba-tiba jadi melongo, takjub dengan birumu yang menenangkan. Biruuuu sekali. Biru cakrawala. Woaaaw , kalo kata Dzulfy teh , “Cuantiik banget, kakaaaak!” :D Mungkin, kalo saat itu udah booming bilang “wow” sambil koprol, aku udah koprol ngiterin parkiran, deh. Kamu tuh keren banget. Bangeeeeettt! >.<

Aku lama terpaku sambil berdiri menengadah, putihnya awan menghiasi kemilau birumu. Aku terkagum-kagum. Gak sampai satu menit sih, kalo lama-lama leherku bisa kaku kuduk. Hhe

Nah, sejak saat itulah, langit, aku mengagumiku. Aku ngefans sama kamu.
Dari sanalah aku mulai memerhatikanmu. Lebih dari itu, kamu benar-benar menginspirasi aku. Setiap moment penting yang terjadi padaku, tidak pernah kulewatkan tanpa menyimpan warnamu di ingatanku, bahkan berdialog denganmu. Maka aku mulai sedikit banyak mencari tahu tentang kamu, tersusun dari apakah kamu, ada berapa lapis kah kamu, bisa berwarna apa sajakah kamu, apa fungsinya kamu, dan lain-lain, dan sebagainya. Dan… referensi pertamaku adalah Al-Qur’an.


Dan inilah yang sedikit aku tahu.
Langit, dengarin ini ya!

 Allah menciptakan dan meluaskan kamu dengan kekuasaanNYA

“Dan Langit itu kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya” (Adz-Zariyyaat, 51: 47)
Allah menciptakanmu dalam dua masa, tanpa tiang.

“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa…” |Fushshilat: 12|

“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya” |Luqman:10|

 Penciptaanmu adalah sesuatu yang lebih besar dari penciptaan manusia.

“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Al-Mu’min: 57)

“Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya” (An-Naazi’aat: 27


Dijadikannya kamu tujuh, bertingkat, perfect dan seimbang :D

“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa…” (Fushshilat: 12) “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi....” (Ath-Thalaaq: 12)

” Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (Al-Baqarrah: 29)

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan (tujuh buah langit); dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami)….” (Al-Mu’minuun: 17)

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat?” (Nuh:15)

“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.” (Al-Mulk : 3,4)

Tentu, Allah memberimu Fungsi :)

 “…Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya” |Fushshilat: 12|

“Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam” (Az-Zumar;39: 5)

Kamu bertasbih pada Allah SWT

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Al-Israa’: 44

Sebagai Atap yang terpelihara

”Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padannya." (Al-Anbiyaa;21 :32)

Mengembalikan Hujan

"Demi langit yang mengandung hujan" (AthiThaariq; 86: 11)

"... Dan kami turunkan air hujan dari langit..." *Luqman: 10)

“Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati...” (Az-Zukhruf [43] ayat 11)

“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan” (An-Nuur: 43)

“…Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya...” (Al-Mu’minuun: 17-20)


 Dihiasi olehNYA kamu dengan Bintang *.*

“Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat (langit dunia) dengan hiasan, yaitu bintang-bintang. (Ash-Shaffat: 6)

“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang...” (Al-Mulk:05)

“Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut…” (Al-An-‘aam: 6)

 Juga Bulan dan Matahari :)

“Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?” (Nuh:16)

“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu)…” (Yunis: 5)