10 Maret 2014

Yasmin #1 (Sebuah Cerpen)


Sudah tujuh kali musim hujan sejak terakhir kau memadu sebuah pinta dengan buraian air mata, padaku. Belum lagi remasan jemarimu yang luka-luka meremukkan sebongkah akalku sampai kelu. Tiadakah lagi permintaan terakhir yang terdengarlebih mudah dari itu, Yas? Rasa-rasanya langit siang yang berbintang lebih masuk akal buatku.
Sebablah luka yang menyelimuti tubuhmu, dan ringisan yang membeset hati sampai perih, maka siapa lagi yang peduli akan masuk akal  tidakkah pintamu ketika itu?

Siapa yang bisa melupakan malam itu? malam yang langitnya lebih pekat dari biasa. Di malam yang siapapun akan menangisi kepergian si sholehah sepertimu, Yas. Bahkan langit pun turut berair, petir seperti menggerung, dan asaku kian memberontak. Enggan diliputi rasa rindu yang baru, setelah letihnya 10 tahun merindu ibu-bapakku. Dan mulai detik itu, kamu menjadi muara rinduku yang ketiga.

Yas, disini masih tersimpan dengan sangat rapi, kenangan-kenangan tentangmu kususun di laci hatiku yang terluar. Supaya mudah sekali kubuka sewaktu-waktu. Seperti saat ini, ketika untuk yang kesekian kalinya aku berhadapan lagi dengan pusaramu. Meski ruang dan waktu pasti bersinggungan, siapa yang peduli? Yang kutahu, do’a – do’a yang kupanjatkan setelah ini mungkin bisa melapangkan singgasanamu.


Hari ini kubawakan kemuning untukmu. Kemuning yang dulu sekali pernah kita tanam,kemuning yang selalu berbunga tanpa memperhatikan musim. Kini kemuning itu menghiasi taman rumah kami, membagi wanginya kepada siapa saja yang singgah.
Kau ingat? Ini kemuning yang dulu sekali pernah kita tanam berdua di suatu sore. Sore yang ramai oleh celoteh kita berdua.  “Kau yakin?”  tanyaku saat itu sangsi melihat sepohon kemuning kerontang dengan akar terurai yang nyaris mati. “Yah!”  Satukali anggukan tanda pastimu menjadi komando kita berdua untuk mulai menanamnya pada sebuah pot besar di halaman kos. Setelah itu, kauingat? Aku menggodamu karena tiba-tiba pipimu merona ketika kau dengan antusiasnya bercerita tentang tiga hal yang paling menarik perhatianmu diseluruh jagad ini. Tentang Hujan, pantai, dan Isa.

Ya, Isa...


_Bersambung_

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih untuk komentarnya ^_^