23 Agustus 2014

Ndak Sabar Memilikimu :)


Aku akan menuntutmu menjadi anak yang sempurna, jika definisi sempurna bagiku adalah kebahagiaanmu.

Tidak pernah kuajarkan padamu bahwa harta sumber bahagia kita, karena bahagia kita ada pada rasa syukur atas kesederhanaan ini, hingga mampu membuatmu berbagi pada sesama.

Jika kau meminta sesuatu tapi tidak serta-merta kami penuhi, jangan bersedih hati. Kami hanya ingin membiarkanmu terus bermimpi, mengingini sesuatu, kemudian terdorong dan berusaha untuk menggapainya. Karena kesusah-payahanmu dlm mmperjuangkan mimpi itulah yang nantinya akan menguatkanmu.

Maaf jika pada awal-awal masa sekolahmu kau tidak pandai menyebutkan satu-persatu deretan gambar dalam bahasa inggris dan mandarin, karena kami memang belum mengajarkanmu hal itu. Mengajarkan Al-Qur’an sepanjang masa balitamu sudah cukup menguras waktu kita.

Masa emasmu adalah masa paling luar biasa untuk mengenalkanmu pada Al-Qur’an. Mengenalkan maknanya di setiap pejalaran hidup dalam keseharian kita. Mengenalkan padamu sebuah panduan hidup manusia.

Ibu akan menahan diri dari handphone selama mengandungmu sampai kau lahir dan lulus S1 ASI Ekslusif. Tidak ibu biarkan perhatian ini terbagi dengan yang lain. Kita akan sering-sering bicara empat mata tanpa gangguan. Hanya antara kau dan aku, hanya antara hatimu dan hatiku.

Sayang, menurutlah pada Kakekmu. Beliau akan sangat memperhatikan perkembanganmu, hingga jauh sebelum kau lahir beliau berpesan: agar kau sudah diajarkan untuk sholat wajib di masjid sejak umur 3 tahun
.
Jika kebanyakan bayi di dunia ini memilih “mama” “papa” untuk kata pertamanya, Ibu akan berusaha memilihkan “Allah” untuk kata pertamamu.

Membesarkanmu dengan nilai-nilai agama bukan sekedar mimpi bagi kami, itulah visi terbesar kami. Sebuah langkah paling masuk akal dalam memperjuangkan kejayaan agama ini, kau adalah penerus dakwah ini, Kau percaya? Segalanya telah kami persiapkan jauh sebelum kau lahir. Kau telah ibu sebut dalam tiap doa akhir sholat bertahun-tahun sebelum ibu bertemu ayahmu dalam ikatan suci.

Meski ibulah yang setiap waktu mendampingimu, kau jangan pernah menghawatirkan betapa ayahmu mengerti akan dirimu. Setiap malam setelah menidurkanmu ayah akan selalu meminta ibu bercerita detail tentang perkembanganmu setiap harinya. Dan beliau akan selalu bangga.

Bertutur halus pada ibu, menghabiskan makanan yang ibu buatkan untuknya, dan tidak suka melihat ibu kelelahan, adalah cara Ayahmu mengajarkan bagaimana kelak menjadi lelaki yang baik. Membantu ibu menyelesaikan pekerjaan bukanlah hal yang memalukan bagi ayahmu, karena Lelaki mulia ialah lelaki yang memuliakan wanita.

Apa yang kau suka? Lakukanlah. Main bola? Memanjat pohon? Hujan-hujanan? Lakukanlah, Ibu tidak akan merenggut waktu  bermainmu hanya karena kekhawatiran yang berlebih.

Anak lelaki ibu harus menjadi anak yang kuat dan tangkas. Belajarlah bela diri dalam bentuk apapun yang kau mau.

Jika suatu hari kau tersantuk pintu hingga berdarah keningmu, ibu tidak akan memukul pintu itu untuk mengalihkan perhatianmu dari rasa sakit hingga tangismu berhenti. Belajarlah sayang, ketika kita tersakiti hal pertama yang seharusnya kita lakukan adalah mengoreksi diri sendiri. Bukan justru menyalahkan orang lain. Lagipula ibu tak ingin kau berhenti menangis ketika melihat ibu memukul pintu sebagai simbol kekerasan dan balas dendam.

Sayang, Ayahmu tauladan pertama lelaki hebat yang kau tau, tapi sesungguhnya Rosulullah tauladan seluruh umat di jagad raya ini. Taati Allah, tauladani Rosulullah, dan jadilah anugerah paling indah bagi kami.

Sayang, anak lelakiku, tahukah kau mengapa namamu Muhammad Isa Fatih? Ketiganya adalah pemimpin besar, sayang. Ketiganya sangat mencintai Allah, ibu ingin kau (sebagai yang tertua) memimpin paling tidak dua atau tiga adikmu untuk menemukan jalan mereka. Mau kan bantu ayah-ibu membimbing mereka? :)

Cepatlah hadir, nak. Tidak sabar ingin memelukmu.


_Agustus 2014
*Efek jalan-jalan ke babyshop kemarin sore* :3

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih untuk komentarnya ^_^