20 Agustus 2012

Nasihat Mbak Sari dan Dania




2 Syawal 1434 Hijriyah.

Aku dapat pencerahan (lagi). Semoga efeknya tahan lama, itu aja.
Hari ini berkesempatan ketemu Dania dan Mbak Sari. Gak terlepas dari kehendak Allah, apa yang disampaikan mereka berdua sungguh #jleb di hati. Kena sasaran.
Banyak sebenarnya yang mau aku ceritain, lebih2 tentang Menghidupkan Hati, seperti apa yang disampaikan Dania. Katanya, kapanpun hati kita musti selelu on connect kepada Allah. Bagaimanapun sibuknya kita, padatnya rutinitas. Allahlah yang nomor 1. Kalo kata Ustad YM sih: Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. Jadi apapun yang mau kita lakukan, selalu di awali dengan mengingat Allah, yang berujung pada kelurusan niat, insya Allah.
Jadi seberapa tahan kita menjaga hati supaya selalu hidup, ON, akan mengingat Allah. Itu point pertama.
Yang kedua, tentang Ketenangan hati. Yang ini mbak Sari yang menguraikan nasihatnya. Mbak Sari bilang, menjalani hidup ini seperti teori mekanika kuanum. Jadi, ketika terlalu banyak energi positif (proton) yang kita keluarkan, misalnya berupa semangat berlebihan, saat itu energi negatif (elektron) akan mengikuti. Jadi sebaiknya bersikaplah tenang (neutron) dalam menanggapi apapun. Kembali ke niat dan keyakinan, toh ada Allah yang maha berkehendak. Bersemangat seperti apapun, jika Allah belum berkehendak, mau apa?? Maka serahkan kepada Allah. Berusahalah sekuat tenaga, tapi jangan ngoyo . Biasa saja, tenang, damai saja. Supaya gak ada tekanan. Jangan hanya mengandalkan semangat, tp kudu juga fokus pada kelurusan niat, kebersihan hati, dan yakin kepada Allah apapun yang terjadi. :)Supaya perjuangannya tahan lama.

Yang ketiga tentang Berhati-Hati. Mbak Sari bilang, hati2 sama sikap sombong dan berbangga diri dengan 'jubah' yang kita kenakan. Jangan sampai kita merasa sombong sampai2 dengan mudah menyalahkan orang. Bahkan saat kita beristighfar karena melihat kejahiliahan pun, kadang terselip rasa bahwa kita lebih benar dr pada mereka, itu sombong kata mb Sari.
Lalu tntang kehati-hatian terhadap apapun yang dikaruniakan Allah. Ingat, bahwa semuanya adalah amanah. Teknologi, pertemanan, harta, smuanya amanah. Diri kita sendiri pun amanah. Fisik kita, keluarga, smuanya amanah yang nantinya akan dimintai pertanggung jawaban. اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ.. T.T

Itulah, smuanya kudu ditulis, karena lupa itu manusiawi.
Senang hari ini, manfaat silaturahimnya ngena' banget. Alhamdulillah Allah masih melunakkan hati.
Semoga Mbak Sari, Dania, dan Dewi selalu dilindungi Allah. Aamiin :):)





Dari kiri: Mbak Sari, Dania, Dewi :')


0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih untuk komentarnya ^_^